Indobroker: 12/10/15

Tips Mendapatkan Buyer untuk Listing Kelas Atas

Artikel Kamis, Desember 10, 2015

ilustrasi (Foto: Indobroker)

Dalam upaya pemasaran sebuah properti yang diperuntukkan untuk golongan kelas atas, diman harga properti tersebut tergolong cukup tinggi, maka setiap broker perlu lebih jeli dalam upaya mereka agar bisa mendapatkan buyer yang tepat dalam jangka waktu singkat. Pada dasarnya, upaya pemasaran untuk listing seperti ini tidak jauh berbeda dengan listing properti pada umumnya, namun diperlukan beberapa langkah tambahan untuk bisa mendapatkan buyer.

Hal-hal dasar yang perlu dipersiapkan dalam upaya memasarkan listing adalah:

a. Mengenal dan mengetahu secara langsung pemilik dari properti yang akan dipasarkan tersebut. Sang owner atau pemilik sah properti memiliki kewenangan penuh mengenai properti mereka dan para broker perlu mengenal dengan baik owner tersebut untuk lebih menyakinkan para buyer dan juga agar bisa dibuat PJP atau perjanjian jasa pemasaran

b. Memastikan legalitas dari properti tersebut

Sebuah properti yang memiliki kemungkinan besar untuk laku di pasaran adalah properti yang memenuhi semua aspek legalitas seperti sertifikat dan IMB. Properti yang bermasalah dengan aspek legalitas akan lebih sulit untuk dipasarkan

c. Properti ditawarkan dengan harga yang jelas, pasti dan wajar

Para broker perlu melakukan riset mengenai harga yang wajar untuk sebuah properti berdasarkan berbagai pertimbangan, agar bisa menarik perhatian para buyer.

d. Listing atau properti tersebut harus mudah dipromosikan

Listing yang mudah dipromosikan melalui berbagai media baik cetak, elektronik ataupun internet akan lebih mudah untuk mendapatkan buyer

e. Mempersiapkan data dan informasi lengkap mengenai properti tersebut

Berbagai data yang berkaitan dengan properti yang akan dipasarkan seperti informasi mengenai luas, spesifikasi, status kepemilikan, peruntukan dan berbagai hal lain perlu dipersiapkan sejak awal. Para buyer akan mempergunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan apakah mereka akan membeli properti tersebut ataukah tidak.

Untuk listing dengan harga yang tinggi baik ratusan juta atau bahkan yang menyentuh harga milyaran membutuhkan persiapan tambahan. Buyer yang disasar untuk listing seperti ini tentunya berbeda dengan listing properti yang biasa. Para broker perlu menetapkan target buyer untuk listing seperti ini sebelum mereka mengambil tindakan. Bila target sudah ditetapkan maka hal yang perlu dilakukan adalah:

a. Mencoba masuk ke dalam lingkungan bisnis dan lingkungan pergaulan dari para calon buyer yang menjadi target. Hal ini akan membantu broker untuk lebih mengenal siapa calon target mereka dan bisa melakukan promosi pada saat yang tepat

b. Melakukan kerjasama dengan orang-orang kepercayaan para target buyer

Tidak ada salahnya menjalin kerjasama dengan orang-orang kepercayaan para calon buyer. Kerjasama ini akan lebih memudahkan para broker dalam memasarkan listing mereka kepada calon buyer melalui pihak yang telah dipercaya oleh sang calon buyer itu sendiri.

c. Menyiapkan dana khusus untuk promosi secara efektif dan efisien

Untuk memasarkan sebuah listing kepada target buyer tertentu, para broker harus jeli dalam memilih media promosi yang akan dipergunakan. Media yang akan dipilih haruslah merupakan media yang banyak dipergunakan atau dikonsumsi oleh para calon buyer. Untuk hal ini diperlukan biaya khusus, yang bila dilakukan dengan tepat akan memberikan hasil yang diharapkan.

Penulis : Nurhadi Soemarto, SE. MM, DM Indobroker Jakarta Timur
Editor : Rahayu Lestariasih

Sumber : Kuliah Online Indobroker (KOI)

Share |

Data Penunjang dalam Pemasaran Listing Properti

Artikel Kamis, Desember 10, 2015

Ilustrasi (Foto: Indobroker)

Sebuah listing yang marketable atau memiliki daya jual hendaknya memiliki berbagai data dan informasi lengkap yang akan menunjang kelancaran proses promosi nantinya. Sebuah properti dengan data dan informasi yang lengkap akan lebih mampu menarik perhatian para pembeli dibandingkan dengan properti dengan data yang kabur dan tidak jelas.

Data dan informasi ini berasal dari pemilik properti itu sendiri. Para broker yang hendak memasarkanya haruslah mampu menggali informasi yang dibutuhkan dari pihak pemilik, karena sebagian pemilik terkadang tidak memahami informasi seperti apa yang dibutuhkan agar proses promosi bisa berjalan dengan lancar.

Data dan informasi yang dimaksud disini sangatlah beraneka ragam dan pada umumnya terbagi menjadi dua bagian yaitu data untuk properti pribadi dan data untuk properti dari sebuah perusahaan. Data dari properti sebuah perusahaan yang akan menjual asetnya tentunya berbeda jauh dengan data dari sebuah properti pribadi. Informasi seperti ini nantinya akan dicantumkan di dalam promosi sebagai gambaran kepada para buyer mengenai properti yang ditawarkan.

Berbagai data dan informasi yang dimaksud bisa berupa:

1. Ukuran

Baik ukuran tanah maupun ukuran bangunan properti yang ditawarkan

2. Lokasi persis dari properti tersebut

Banyak buyer yang mencari sebuah properti di satu daerah khusus, sehingga penempatan informasi lokasi properti menjadi sebuah hal yang wajib dalam setiap promosi

3. Status kepemilikan

Status kepemilikan properti bisa berupa SHM (sertifikat hak milik), SHGB (sertifikat hak guna bangunan), Strata Tittle, dan lain sebagainya. Informasi ini juga hendaknya dicantumkan dalam promosi properti untuk membantu memberikan gambaran kepada calon buyer mengenai properti tersebut

4. Dimensi

Hal ini pada umumnya berkaitan dengan properti berupa bangunan. Dimensi sebuah bangunan merupakan salah satu informasi yang wajib diketahui oleh para broker agar mampu memberikan penjelasan kepada para buyer nantinya

5. Spesifikasi properti

Spesifikasi yang dimaksud disini bisa berupa spesifikasi material bangunan, jumlah kamar, jumlah ruangan, jenis ruangan ataupun spesifikasi unik yang mungkin dimiliki oleh properti tersebut

6. Kegunaan atau peruntukan

Setiap properti bisa dipergunakan untuk tujuan yang berbeda, sesuai dengan tujuan awal pembangunannya. Para broker hendaknya mengetahui dengan pasti peruntukan listing properti yang mereka tawarkan apakah sebagai tempat tinggal, sebagai tempat menginap sementara seperti hotel, sebagai gudang, sebagai toko, kantor ataupun kegunaan lainnya.

7. Data pemilik

Data pemilik merupakan informasi penting lain yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Para broker hendaknya mengetahui dengan pasti pemilik properti yang hendak dipasarkan. Data pemilik ini haruslah jelas dan lengkap sebagai salah satu upaya untuk memberikan kepastian kepada para buyer mengenai asal muasal dari properti yang akan mereka beli.

Untuk properti yang berasal dari sebuah perusahaan, maka ada data dan informasi khusus yang perlu diketahui broker. Data ini bisa berupa persyaratan khusus dari perusahaan, aspek legalitas aset yang dipasarkan, ataupun data lain yang berkaitan dengan aset tersebut.

Menjadi seorang broker yang handal memang merupakan sebuah kerja keras. Para broker hendaknya jeli dan mampu menggali informasi dari berbagai sumber mengenai listing properti yang akan mereka pasarkan sebagai salah satu penunjang kesuksesan upaya mereka.

Penulis : Nurhadi Soemarto, SE. MM, DM Indobroker Jakarta Timur
Editor : Rahayu Lestariasih

Sumber : Kuliah Online Indobroker (KOI)

Share |

Cara Tepat Mempromosikan Properti

Artikel Kamis, Desember 10, 2015

Ilustrasi (Foto: Indobroker)

Dalam pemasaran properti, promosi menjadi salah satu kunci untuk bisa mendapatkan buyer yang tepat. Para broker yang hendak memasarkan listing mereka juga perlu memiliki pengetahuan tentang cara mempromosikan listing yang ada. Prinsipnya sangatlah sederhana, semakin efektif metode promosi yang dilakukan, maka akan semakin banyak orang yang mengetahui mengenai keberadaan sebuah properti yang sedang dipasarkan dan semakin terbuka kemungkinan properti tersebut akan laku.

Cara mempromosikan listing juga sangat beragam, misalnya saja:

A. Memasang spanduk

Cara mudah memasarkan sebuah listing adalah dengan memasang spanduk di bagian depan listing tersebut yang menyatakan bahwa properti yang bersangkutan sedang dijual. Bila area atau lokasi listing tersebut berada di daerah yang ramai dan banyak dilalui orang, maka informasi penjualan akan lebih cepat tersebar luas

B. Melakukan Open House

Open house memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk datang dan melihat langsung properti yang sedang dipasarkan. Pada acara open house ini, orang-orang yang tertarik akan properti tersebut bisa datang berkunjung dan melihat isi properti, serta mendengarkan penjelasan dari pemilik ataupun broker mengenai kondisi properti dan berbagai informasi lain yang berkaitan dengannya.

Open house juga merupakan kesempatan bagi broker untuk memberikan kesan terbaik kepada para calon pembeli yang datang. Untuk memastikan bahwa acara open house berlangsung dengan sukses, maka promos mengenai pengadaan acara open house ini perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H.

C. Mengiklankan properti melalui berbagai media

Salah satu cara paling jitu untuk bisa memasarkan sebuah listing properti adalah dengan mengiklankannya melalui berbagai media. Jenis media iklan yang dipilih bisa disesuaikan dengan target buyer yang disasar. Tentu saja hal ini harus mendapat persetujuan dari pemilik properti terlebih dahulu, mengingat ada beberapa pemilik yang tidak menyetujui metode pengiklanan tertentu misalnya dengan menggunakan spanduk.

Media yang dipilih untuk mengiklankan properti tersebut mulai dari surat kabar, majalah, media sosial, ataupun mengiklankannya dalam marketplace khusus properti di internet. Promosi besar-besaran perlu dilakukan untuk memperluas daya jangkau iklan tersebut dan hal ini membutuhkan perencanaan yang matang agar biaya yang dikeluarkan benar-benar efektif dan efisien.

Untuk lebih mengefektifkan promosi melalui iklan tersebut, maka media yang dipilih harus disesuaikan dengan target calon buyer. Bila target calon buyer adalah masyarakat umum, maka media seperti surat kabar, market place properti di internet ataupun sosial media seperti Facebook bisa menjadi pilihan. Namun lain halnya bisa target buyer yang disasar jauh lebih spesifik, misalnya kalangan ekspatriat. Para broker perlu mencari tahu media seperti apa yang banyak dipergunakan oleh kaum ekspatriat, misalnya jenis majalah tertentu atau komunitas online dimana para ekspatriat tersebut menjadi anggotanya. Para broker bisa masuk dan mengiklankan properti yang ada pada media-media tersebut sehingga bisa lebih tepat sasaran.

Proses promosi yang tepat merupakan kunci sukses tidaknya pemasaran sebuah listing properti. Dengan promosi yang efektif, efisien dalam segi biaya dan juga tepat sasaran, maka para broker bisa mendapatkan hasil yang diharapkan dalam jangka waktu yang tergolong singkat.

Penulis : Nurhadi Soemarto, SE. MM, DM Indobroker Jakarta Timur
Editor : Rahayu Lestariasih

Sumber : Kuliah Online Indobroker (KOI)

Share |

Cara Jitu Memasarkan Properti Berdasarkan Harga

Artikel Kamis, Desember 10, 2015

Ilustrasi (Foto: Indobroker)

Dalam upaya pemasaran sebuah properti, salah satu hal yang wajib menjadi perhatian utama adalah penetapan harga properti itu sendiri. Mengapa harga properti menjadi hal yang sangat penting? Karena banyak calon pembeli atau buyer yang mencari sebuah properti berdasarkan harga. Para buyer seperti ini akan mengklasifikasikan sebuah properti berdasarkan harga yang sesuai dengan budget yang ada.

Oleh karena itu, pemasaran properti yang tepat hendaknya selalu memperhatikan harga jual di pasaran. Bila sang broker mampu memasarkan properti yang ada berdasarkan harga yang tepat sesuai dengan perjanjian awal dengan pemilik properti, maka proses pemasaran bisa berjalan dalam waktu singkat dan properti tersebut akan cepat laku.

Prinsip dasar dalam penetapan harga sebuah properti adalah harganya haruslah wajar dan masuk akal. Harga yang wajar dan masuk akal ini berarti sesuai dengan lokasi, kualitas bangunan, luas bangunan, dan berbagai spesifikasi lain yang berkaitan dengan properti tersebut. Semakin baik nilai dari setiap aspek sebuah properti, maka akan semakin tinggi pula harga properti tersebut di pasaran.

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam menetapkan harga properti:

A. Survei harga berdasarkan lokasi

Properti yang berada di lokasi yang strategis seperti berada di pusat kota atau dekat dengan pusat keramaian pastinya akan bernilai lebih tinggi dibandingkan properti yang ada di lokasi kurang strategis, dimana akses jalan kurang lancar.

Para broker perlu mencari tahu harga properti yang ada di daerah tersebut. Setiap daerah atau area biasanya memiliki harga pasaran untuk sebuah properti. Hal inilah yang wajib diketahui oleh setiap broker sehingga mereka mampu untuk memberikan informasi yang tepat kepada pemilik properti dan membantu mereka dalam menetapkan harga jual.

B. Survei harga berdasarkan listing dari sumber lain

Keputusan penetapan harga juga bisa diambil setelah melakukan survey mengenai harga properti serupa pada listing yang ada di sumber-sumber lain seperti internet. Hal ini akan membantu broker dalam mengetahui tingkat kompetisi dalam harga properti. Bila proses penetapan harga tidak mempertimbangan hal ini, maka bukan tidak mungkin harga yang ditetapkan akan jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah, yang justru akan merugikan sang pemilik.

C. Kualitas properti

Tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas properti menjadi salah satu tolak ukur dalam penetapan harga. Kualitas properti ini sendiri menyangkut banyak hal misalnya kualitas bangunan, fitur-fitur spesifik yang ada pada bangunan tersebut, nilai sejarah yang mungkin dimiliki oleh properti itu dan berbagai fitur lainnya. Semakin tinggi kualitasnya, maka harga jualnya akan semakin tinggi dan hal ini harus menjadi bahan pertimbangan. Jangan lupa pula untuk menyampaikan informasi mengenai kualitas properti ini kepada para calon pembeli sehingga mereka bisa memahami mengapa properti tersebut dipatok pada harga yang ditawarkan.

Sebuah properti dengan harga yang ekonomis dan mampu menonjolkan berbagai kualitas yang membuatnya berdaya jual tinggi merupakan trik dalam menarik hati para pembeli, yang akan memuaskan semua pihak.

Penulis : Nurhadi Soemarto, SE. MM, DM Indobroker Jakarta Timur
Editor : Rahayu Lestariasih

Sumber : Kuliah Online Indobroker (KOI)

Share |

Pentingnya Legalitas Properti dalam Pemasaran

Artikel Kamis, Desember 10, 2015

Ilustrasi (Foto: Indobroker)

Dalam memasarkan sebuah investasi properti, ada banyak hal yang perlu menjadi perhatian. Lokasi dan harga adalah hal yang paling umum namun ada satu hal yang kurang banyak mendapat perhatian walaupun sebenarnya aspek ini sangatlah penting. Aspek yang dimaksud adalah legalitas dari properti tersebut.

Apa yang dimaksud dengan aspek legalitas dari sebuah properti? Sesuai dengan namanya, aspek legalitas ini berkaitan dengan hukum dan hal ini tidak bisa dianggap sepele. Permasalahan yang berkaitan dengan hukum baik hukum negara atau hukum adat bisa membawa masalah yang cukup mengganggu dan akan mengganggu proses pemasaran sebuah properti.

Seorang broker yang sedang memasarkan sebuah properti harus benar-benar yakin akan legalitas properti tersebut. Properti dengan legalitas yang sedikit bermasalah akan membuat proses pemasaran menjadi lambat, bahkan bukan tidak mungkin properti tersebut tidak akan laku dipasaran.

Hal-hal yang berkaitan dengan aspek legalitas sebuah properti bisa berupa:

1. Status kepemilikan

Status kepemilikan disini sangat beragam. Jenis kepemilikan bisa berupa SHM (Status Hak Milik), SHGB (Status Hak Guna Bangunan), Strata Tittle, Girik, Adat, Garapan dan PPJB. Sebuah properti hendaknya memiliki status kepemilikan yang jelas sehingga seorang broker bisa menentukan apakah properti tersebut layak untuk dipasarkan ataukah tidak.

2. Kelengkapan surat-surat
Seperti sertifikat tanah, sertifikat rumah dan sertifikat lain yang dengan jelas mencantumkan ukuran properti serta batas-batas properti yang bisa dicek secara langsung.

3. IMB atau surat Ijin Mendirikan Bangunan
Bila properti yang dipasarkan berupa bangunan baik gudang, rumah, hotel, kondominium, apartemen ataupun jenis bangunan lainnya. Surat IMB ini hendaknya sesuai dengan kondisi bangunan yang ada. Bila IMB menunjukkan sebuah bangunan bertingkat 5, maka kenyataannya juga harus demikian. Bila terdapat perbedaan antara IMB dengan kenyataannya, maka hal ini merupakan salah satu masalah dalam aspek legalitas.

Bila ada informasi bahwa salah satu dari aspek legalitas tersebut bermasalah, maka perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Bila memang masalah tersebut nyata adanya, maka proses pemasaran perlu dihentikan hingga permasalahan tersebut beres. Upaya untuk terus melanjutkan proses pemasaran saat aspek legalitas bermasalah hanya akan membuang waktu dan tenaga karena calon pembeli akan mundur bila menemukan adanya masalah legalitas dalam properti yang akan mereka beli.

Khusus untuk status kepemilikan sebuah properti. Status kepemilikan memang sangat beragam, namun untuk tujuan pemasaran, maka sangat disarankan bahwa properti tersebut memiliki status kepemilikan seperti SHM, SHGB, Strata Tittle dan PPJB untuk rumah baru yang berasal dari developer. Status kepemilikan seperti itu tergolong lebih aman dan jauh lebih cepat laku di pasaran mengingat proses pengurusannya yang tergolong lebih mudah, cepat dan tidak ribet.

Langkah selanjutnya setelah memastikan legalitas adalah membuat PJP atau Perjanjian Jasa Pemasaran dengan pemilik properti. Dengan adanya PJP, seorang broker memiliki kuasa untuk memasarkan properti tersebut dengan ijin sang pemilik. Selain itu, sang broker juga bisa mendapatkan copy dari data-data legalitas properti tersebut untuk memudahkan proses pemasaran. PJP juga menjamin bahwa broker akan mendapatkan komisi setelah berhasil memasarkan properti tersebut. Dengan kata lain, PJP menjamin keamanan dan kenyamanan pihak penjual dan broker karena sifatnya yang mengikat.

Aspek legalitas dalam pemasaran sebuah properti merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Pemenuhan aspek legalitas merupakan salah satu syarat utama proses pemasaran properti yang sukses dan membawa keuntungan bagi semua pihak.

Penulis : Nurhadi Soemarto, SE. MM, DM Indobroker Jakarta Timur
Editor : Rahayu Lestariasih

Sumber : Kuliah Online Indobroker (KOI)

Share |

Pages

Tips Mendapatkan Buyer untuk Listing Kelas Atas

Data Penunjang dalam Pemasaran Listing Properti

Cara Tepat Mempromosikan Properti

Cara Jitu Memasarkan Properti Berdasarkan Harga

Pentingnya Legalitas Properti dalam Pemasaran

Total Tayangan Halaman

Translate

Popular Posts

Blog Archive

Kontributor

Labels

Follow Us

Pages

Tips Mendapatkan Buyer untuk Listing Kelas Atas

Data Penunjang dalam Pemasaran Listing Properti

Cara Tepat Mempromosikan Properti

Cara Jitu Memasarkan Properti Berdasarkan Harga

Pentingnya Legalitas Properti dalam Pemasaran

Total Tayangan Halaman

Translate

Popular Posts

Blog Archive

Langganan

Kontributor

Labels

Follow Us