Ilustrasi |
1. Tidak berjualan properti secara vulgar, karena bisa menimbulkan resistensi. Jangan men-tag sebuah posting ke wall friends.
2. Gunakan bahasa yang luwes yang bisa menghilangkan jarak emosional dengan para follower dan friends.
3. Harus aktif berkomunikasi dan berinteraksi, tapi jangan beri komentar negatif kepada friends atau followers Anda. Jadi, jangan diam-diam saja menjadi pengawas, lalu tiba-tiba berjualan, menawarkan rumah, tanah, ruko, dsb.
4. Berikan informasi-informasi yang relevan yang dapat menambah wawasan masa pengikut Anda di media sosial.
5. Memiliki kemampuan product knowledge yang handal serta pengetahuan yang mumpuni untuk produk properti yang dijual (rumah, tanah, ruko, gedung, hotel, dll). Sehingga komunikasi dengan mereka bisa berjalan dengan baik.
6. Senantiasa mengemas akun media sosial dengan nilai positif, menjaga etika, dan tidak melanggar norma.
7. Posisikan diri Anda sebagai konsultan sekaligus sahabat.
8. Respon baik, selalu folback setiap follower baru
9. Konten yang disebar tidak hard selling. Lebih baik memberikan tips-tips tentang ilmu broker properti.
10. Setiap media sosial mempunyai keunggulan masing-masing. Facebook untuk relationship, twitter untuk information update dan daily communication, linkedin untuk corporate networking.
Penulis : @WahyudiSudiyono
SocMed & Google SEO Consultant